Setelah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh akhirnya tibalah hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri. Menang disini berarti dapat mengalahkan hawa nafsu dari berbagai hal baik dari yang membatalkan puasa maupun dari sifat-sifat negatif yang ada dalam diri manusia. Dalam sejarah Islam perayaan Idul Fitri pertama kali diselenggarakan pada tahun 624 Masehi atau bertepatan dengan tahun ke-2 Hijriyah. Waktu perayaan tersebut berbarengan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslimin. Meskipun kala itu jumlah pasukan Muslim jauh lebih sedikit dibanding kaum kafir namun kemenangan dapat diraih karena adanya kerja sama yang baik dari seluruh pasukan. Oleh karena itu Allah mengganjar kemenangan kaum muslimin tersebut dengan perayaan yang luar biasa indah yaitu hari Raya Idul Fitri yang dirayakan pada setiap tanggal 1 Syawal saban tahunnya.

Untuk Menyambut Lebaran ini  Pengadilan Agama Bangil mengadakan salam-salaman bersama namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Giat ini dilaksanakan setelah apel pagi dengan berkeliling bersalam-salaman dimulai dari Ketua Pengadilan Agama H.M. Jati Muharramsyah, S.Ag., S.H., M.H. dan diikuti oleh para Hakim serta yang lainnya. Salam yang digunakan adalah salam khas Jawa Barat (salam sunda) yaitu dengan cara merapatkan kedua telapak tangan sambil didekatkan dekat dagu dan mengangguk. Salam-salaman ini diiringi dengan pembacaan shalawat oleh Sekretrias Pengadilan Agama Bangil Moh. Muhyidin, S.H.

Setelah bersalam-salaman siangnya diadakan makan bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas segala karunia dan nikmatnya lantaran banyak aparatur Pengadilan Agama Bangil yang sukses mencapai tujuannya masing-masing. Dalam sambutannya Ketua menyatakan semoga dengan adanya makan bersama ini segala hajat kabul, semua jajarannya senantiasa sehat dan dilindungi Allah serta sukses selalu. Beliau juga menyampaikan dan mendoakan agar amal ibadah puasa kita selama sebulan penuh di terima seutuhnya oleh Allah SWT serta mendapatkan maghfirah dan rahmah dariNya.