Upacara Bendera Peringatan HUT ke 79 RI di PA Bangil, Para Petugas Berasal Dari Berbagai Daerah Indonesia
Bangil, 17 Agustus 2024 - Merdeka..!!..Merdeka..!!..Merdeka..!! Semangat perjuangan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tercurah pada Keluarga Besar Pengadilan Agama Bangil dalam mengikuti Kegiatan Upacara Bendera 17 Agustus 2024 di Halaman Kantor Pengadilan Agama Bangil Kelas 1A.
Upacara dimulai pada pukul 07.20 WIB, dengan dipimpin oleh Ketua PA Bangil, Hj. Noor Asiah. Dalam amantnya, Hj. Noor Asiah menekankan betapa istimewanya Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Sebab, pada tahun ini Indonesia menyambut era baru yang tertuang dalam tema HUT ke 79 RI yakni Nusantara Baru, Indonesia Maju.
“Tema ini menandakan momen penting dalam sejarah bangsa kita. Dimana kita tidak hanya merayakan kemerdekaan, namun juga menyambut era baru dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara dan perubahan kepemimpinan,” ujarnya.
Ketua PA Bangil perempuan pertama ini menambahkan, Indonesia Maju adalah impian kita bersama. Dengan transisi ini, kita membuka babak baru untuk pembangunan berkelanjutan dimana kesetaraan dan keadilan menjadi prioritas utama.
“Sebagai bangsa kita harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat persatuan dan melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Dalam upacara tersebut diserahkan pula Pengharaan Satyalancana Karya Satya XXX Tahun kepada Drs.A.Dardiri,S.H.,M.H. Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang diperbantukan di PA Bangil. Penghargaan dari Presiden RI ini diberikan atas pengabdiannya sebagai ASN selama 30 tahun.
Petugas Upacara dari Berbagai Daerah Indonesia
Hal menarik dalam Upacara Bendera Peringatan HUT ke 79 Republik Indonesia yang digelar oleh PA Bangil ini adalah susunan para petugasnya. Para petugas upacara berasa dari berbagai daerah Indonesia.
Di antaranya Ria Miftahul Khoiriah, sang pembawa bendera berasal dari Makassar, Bagas Syamsu dan Ladlul Muksinin, pengibar bendera berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kemudian pembaca teks proklamasi, Ahmad Fadhil Nur berasa dari Kendari. Savira Septiyani, pembaca UUD 1945 berasal dari Medan. Lalu Muhammad Arif sang komandan upacara dan Malik JT ajudan pembina upacara keduanya berasal dari Makassar. Terakhir Miftakhul Muslimin, pembaca doa berasal dari Jawa Tengah.
Tak hanya itu, Ketua PA Bangil selaku Pembina Upacara juga berasal dari Kalimantan Selatan. Semua petugas kompak mengenakan pakaian adat selama upacara berlangsung.
Susunan petugas yang berasal dari berbagai daerah ini ibarat nusantara kecil di PA Bangil. Betapa nilai-nilai kebhinekaan telah tumbuh subur di PA Bangil dengan keberagaman pegawainya.
(TIM IT)
Berita Terkait: