Bunga Edelweiss dan Desa Berkabut: Peninjauan Lomba Anugrahan Desa Wisata Indonesia 2023
“Bagi masyarakat Tengger, bunga edelweiss bukan hanya sebatas bunga liar yang hidup pada habitat yang sama. Sejak jaman nenek moyang, suku Tengger memiliki ikatan yang dalam dengan bunga ini. Sebagai simbol upacara, sebagai persembahan, dan kini, sebagai kebanggaan.”
Narasi tersebut adalah kesimpulan dari presentasi yang disampaikan oleh pengelola Desa Wisata Edelweiss yang terletak di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan dalam acara Peninjauan lomba ADWI (Anugrah Desa Wisata Indonesia) 2023 pada hari Minggu lalu (16/04). Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bapak Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta pemerintah setempat. Tampak hadir Bupati Kabupaten Pasuruan, Bapak H. M. Irsyad Yusuf, S.E., M.M.A. bersama Sekda dan para undangan lain yang mewakili berbagai instansi turut memeriahkan acara. Ketua Pengadilan Agama Bangil yakni Dra. Hj. Noor Asiah juga turut serta hadir sebagai salah satu undangan.
Acara pembukaan dilaksanakan di pendopo agung Desa Wonokitri yang dimeriahkan oleh kesenian lokal berupa tari ujung dan karawitan, kemudian dilanjutkan dengan paninjauan langsung di Taman Edelweiss yang tidak hanya menyajikan pemandangan gunung Bromo yang mulai berkabut, namun juga menunjukkan proses budidaya bunga edelweiss, gelar kerajinan tangan, dan bazar kuliner khas suku Tengger.
Berita Terkait: